Selasa, 21 Desember 2010

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

PENDAHULUAN

Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun untuk system produksi fisik. Computer-Aided Design(CAD), Computer-Aided Manufacturing(CAM), dan Robotic menggambarkan teknologi computer dalam system fisik. Sistem Informasi Manufaktur terdiri dari tiga subsistem input dan empat subsistem output. Sistem informasi akuntansi menangkap data langsung yang menjelaskan penggunaan sumber daya fisik. Data input diubah menjadi informasi oleh subsistem output. Subsistem produksi memungkinkan manajemen membangun dan mengoperasikan fasilitas manufaktur. Subsistem Persediaan menggunakan formula metematika untuk menentukan saat pemesanan kembali dan jumlahnya. Subsistem Kualitas memungkinkan perusahaan mencapai kualitas produk. Subsistem Biaya memungkinkan manajemen mengendaliakan biaya dari kegiatan produksi.

Computer – Aided Design

Melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur.

Computer – Aided Manufacturing

Penerapan komputer dalam proses produksi. Sebagian besar otomatisasi pabrik saat ini terdiri dari teknologi CAM.

Robotik

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik menggunakan robot industrial(industrial robots-IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robot memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat koalitas yang tinggi. Tetapi juga melaksanakan pekerjaan yang berbahaya seperti bekerja di area yang suhunya sangat tinggi.

1. Subsistem Pemrosesan Data

Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi akan lebih baik apabila dilakukan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca oleh mesin dan keyboard. Dimana media tersebut berbentuk dokumen yang mempunyai kode bar yang dapat dibaca secara optis. Lalu ditransmisikan ke komputer sentral untuk memperbarui database.

2. Subsistem Teknik Industri

Industrial engineering(IE) merupakan analis system yang terlatih khusus mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran – saran perbaikan. IE mengatur standar produksi yang merupakan unsur penting dalam menerapkan management by exception di area manufaktur. IE menetapkan standar dengan mempelajari proses produksi untuk menentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan. Dimana standar tersebut disimpan dalam database.

3. Subsistem Intelejensi Manufaktur

Subsistem ini membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber – sumber pekerja, material, dan mesin.

Informasi Pekerja

Terdapat system formal(manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia, lalu pengumpulan informasi pelamar, diseleksi, sampai dipekerjakan dimasukkan ke dalam database) dan system informal(terdapat hubungan komunikasi informal antara para pejabat serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas. Mereka saling bekerja sama menyelesaikan permasalahan pemburuhan)

Informasi Pemasok

Terdapat informasi mengenai pemilihan pemasok dan data – data pemasok.


4. Subsistem Produksi

Subsistem ini untuk mengelola proses produksi harian juga dapat membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru.

· Lokasi pabrik,

Memilih wilayah, kota, dan area dari kota yang tepat.

· Tingkat persediaan,

Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakan untuk hal- hal yang lain. Tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.

· Biaya pemeliharaan,

Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan(carrying cost), biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak, dan asuransi. Karakteristik penting dari biaya pemeliharaan adalah kenyataan bahwa biaya itu berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin tinggi tingkat persediaan, semakin tinggi juga tingkat biayanya.

· Biaya pembelian,

Mencakup biaya – biaya yang terjadi saat material dipesan, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formular pesanan pembelian, dll. Untuk mencari kuantitas pemesanan ekonomis dapat menggunakan rumus:

EOQ = Ö2 x PC x S

M

Ket:

EOQ : kuantitas pemesanan ekonomis

PC : biaya pembelian(dalam rupiah)

S : penjualan tahunan(dalam unit)

M : biaya pemeliharaan(dalam rupiah)

· Kuantitas pemesanan ekonomis,

Kuantitas pemesanan ekonomis(economic order quantity) atau EOQ menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah. EOQ ditetapkan untuk tiap barang dalam persediaan bahan baku dan disertakan sebagai suatu eleven data dalam catatan persediaan serta digunakan untuk memesan pengisian kembali persediaan dari pemasok.

· Kuantitas manufaktur ekonomis

Kuantitas maufaktur ekonomis(economic manufacturing quantity) atau EMQ juga disebut sebagai ukuran lot ekonomis. EMQ menyeimbangkan biaya menyimpan persediaan dengan biaya ketidak-efisienan produksi. EMQ digunakan untuk memesan pemesanan kembali persediaan dari fungsi manufaktur perusahaan sendiri.

5. Subsistem Inventarisasi

Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas inventarisasi bahan mentah dan inventarisasi proses kerja.

6. Subsistem Kualitas

Jika suatu perusahaan ingin mencapai kualitas tinggi dalam produksinya harus dilakukan pemeriksaan pengendalian mutu, dimulai dari penerimaan bahan baku. Orang – orang yang melakukan pemeriksaan kualitas disebut pemeriksa pengendalian kualitas(quality control inspectors).

7. Subsistem Biaya

Berisi program – program yang menyiapkan laporan periodic maupun khusus. Laporan periodic dapat dicetak dan dibagikan, atau dapat disimpan dalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database.

SUMBER:
McLeod, Raymond Jr. 1996. Sistem Informasi Manajemen Jilid II. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.


0 komentar:

Posting Komentar